Bulan Oktober 2011, satu ekor komodo betina
juga mati di kebun binatang Surabaya.
juga mati di kebun binatang Surabaya.
Satu ekor lagi komodo betina mati
di kebun binatang Surabaya dan kematian ini termasuk hampir 2.000 satwa
yang mati dalam lima tahun terakhir.
"Setelah dilakukan otopsi,
dokter hewan menemukan adanya butiran telur pada komodo betina ini dan
sebab kematian karena luka," kata Athan Warsito, humas kebun binatang
Surabaya kepada BBC Indoneia.
"Komodo betina ini berusia 20
tahun dan masa reproduksinya mendekati akhir," kata Athan dan
menambahkan luka kadal besar ini karena dikejar komodo jantan pada masa
pembiakan.
Bulan Oktober lalu, seekor komodo betina juga mati karena hal yang disebut Athan sebagai "infeksi pada kandung telur."
Namun Athan mengatakan pembiakan komodo di kebun binatang itu berjalan baik.
Saat ini di KB Surabaya terdapat 59 ekor komodo, termasuk 9 ekor bayi dan 15 ekor dewasa.
Kandang berdempet-dempetan
Dalam lima tahun terakhir jumlah
satwa yang mati di kebun binatang Surabaya mencapai sekitar 2.000 ekor
termasuk hampir 100 ekor pada tahun 2011.
"Ada berbagai penyebab kematian
satwa ini, anakan yang masih prematur dan juga yang tua. Ada pula hewan
sumbangan yang kondisinya tidak jelas dan satu atau dua hari kemudian
mati. Ada pula satwa yang mati karena perubahan lingkungan dan cuaca,"
kata Athan.
Namun ia tidak menyanggah buruknya fasilitas di kebun binatang ini juga merupakan faktor penyebab kematian satwa-satwa ini.
"Kesejahteraan dari sisi pakan
tidak ada masalah, yang jadi masalah adalah penataan lingkugan seperti
kondisi kandang yang tidak memenuhi standar untuk kesehatan dan
kesejahteraan satwa."
"Tata lingkungan juga kurang
bagus, kalau hujan becek, dan bisa mengganggu satwa. Sangkar juga
harusnya ada pembatas sehingga ada yang dempet dan sering kali ada satwa
yang terganggu," kata Athan.
Dari sekitar 4.000 satwa yang
ada di kebun binatang ini, hanya ada sekitar 130 kandang -termasuk yang
terbuka dan semi terbuka- yang kurang dari kebutuhan semestinya.
Athan mengatakan kebun binatang ini memerlukan investor untuk membantu meningkatkan fasilitas untuk kesejahteraan hewan.
"Perkiraan tim pengelola, diperkirakan kami perlu sekitar Rp90 miliar untuk penataan semua ini," tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar