JAKARTA (Pos Kota) – Masalah banjir dan transportasi di Jakarta hanya
dapat terselesaikan jika terdapat sinergi antara ibukota dengan daerah
lainnya. Hal itu dapat terealisasi jika konsep megapolitan dapat
terlaksana.
Sejak 10 tahun lalu, wacana megapolitan yang mengintegrasikan wilayah
Jakarta dengan daerah penyangga lainnya seperti Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur, telah didengungkan. Namun sampai
saat kebijakan tersebut belum dapat teralisasi.
Alasannya satu dengan lainnya masih terdapat perbedaan persepsi
terutama masalah kepentingan. Guna menindak lanjuti kebijakan tersebut,
Prof. Ibramsyah, pakar politik lokal, menilai masalah tersebut dapat
terselesaikan jika presiden membentuk pejabat setingkat menteri.
“Jika diserahkan hanya pada tingkat gubernur, kebijakan ini tidak
akan pernah terealisasi karena masing-masing pemprov memiliki
kepentingan ego sektoral,” tandas Ibramsyah, saat dihubungi, Kamis
(6/8).
Lebih lanjut, Ibramsyah, menilai kebijakan pembentukan megapolitan
ini harus dipikirkan pemerintah pusat. Terlebih presiden yang terpilih
mendatang. Pasalnya tahun ini merupakan waktu yang tepat. “Pejabatnya
berupa menteri urusan megapolitan,” sambungnya.
Sedangkan dalam memilih pemangku jabatan, presiden juga harus jeli dalam menentukan.
Harus didasarkan pada tokoh yang memiliki pengetahuan dalam palaksanaan kebijakan megapolitan.
Wacana pembentukan megapolitan kembali mencuat saat Sutiyoso menjabat
sebagai gubernur DKI. Dalam konsepnya kebijakan tersebut nantinya
ibukota akan terintegrasi dengan daerah penyangga lainnya.
Alasan pembentukan kebijakan tersebut lantaran masalah yang ada di
Jakarta seperti banjir dan tranpsortasi hanya dapat diselesaikan dengan
adanya kebijakan yang mencakup seluruh wilayah penyangga ibukota.
Masalah-masalah yang ada di DKI Jakarta tak bisa diselesaikan sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar