Kuala Lumpur: Seorang warga negara Indonesia yang
tengah mengunjungi Malaysia, tak sadarkan diri sejak Rabu lalu. Ia pun
harus dirawat di Rumah Sakit Manjung, Perak, hingga akhirnya pada Kamis
(29/12) pukul 23.00 waktu setempat mengembuskan napas terakhir. "Saya
sudah hubungi pihak keluarga di Indonesia. Insya Allah jenazah segera
dibawa ke Tanah Air," kata pemerhati sosial TKI/WNI Irzal Maryanto
Husaini saat memberi kabar duka tersebut kepada Antara di Kuala Lumpur,
Kamis malam.
Dikatakannya, jenazah rencananya akan dikirim melalui pihak pengiriman
jenazah ke Indonesia, yaitu Encik Alven, salah satu agensi yang kerap
menguruskan jenazah ke Indonesia. Menurut dia, jenazah akan dikirim ke
alamat, Desa Bimo Martani, RT 01, RW 09, Ngemplak Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta, dengan pihak penerimanya bernama Mukiman.
"Untuk pengiriman jenazah ini telah dimintakan agar diberikan keringanan
biaya karena memang tidak ada majikan yang bertanggung jawab,"
ungkapnya. Ia mengungkapkan pula, saat ini penggalangan dana sudah
dilakukan oleh warga Indonesia yang dikoordinir H. Hodin, agen
perwakilan Mandiri Sejahtera kawasan Seri Manjung.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang WNI yang dikabarkan tidak sadarkan
diri dan dirawat di RS Manjung, Perak, diduga akibat penganiayaan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, WNI tersebut bernama Marisa Rosi
Haryati dengan nomor paspor P 034027 yang visanya akan habis pada 9
Januari 2012.
Laporan ini disampaikan oleh pemerhati sosial TKI/WNI di Malaysia, Irzal
setelah dirinya memperoleh keterangan dari rekannya yang bernama H
Hodin yang telah berada di rumah sakit tersebut. "Dari temuan Hodin
terdapat dua nomor handphone yang bisa dihubungi yang keduanya merupakan
teman korban tersebut," papar Irzal.
Pada nomor pertama yang dihubungi tersambungkan dengan Rita, warga
negara Malaysia yang merupakan kawan baik korban. Dalam keterangannya,
Rita menyebutkan korban dulu bekerja di daerah Manjung, namun kemudian
kembali ke Indonesia. Sedangkan saat ini korban datang lagi ke Malaysia
bertujuan untuk mengunjungi teman-temannya tempat dia bekerja dulu.
Selanjutnya, satu nomor lainnya bernama Rosita, TKI asal Sumatra yang
juga sebagai teman korban. Dari pengakuan keduanya, korban sempat
berkunjung ke tempat tinggal mereka.
Sementara itu, Rita yang membuat laporan polisi menjelaskan kondisi
korban tidak bekas luka di tangan ataupun di kaki, tapi ada bekas
hentakan di kepala dan ada beberapa gigi depannya yang patah. "Kalau
memperhatikan bekas hentakan di kepala dan giginya yang patah, bisa jadi
korban mengalami penganiayaan," katanya.
Seorang WNI meninggal di rumah sakit Malaysia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar