Johannesburg: Ledakan bom yang terjadi saat Hari Natal
di sebuah gereja dekat ibukota Abuja, Nigeria, telah menewaskan 35 orang
dan melukai lusinan orang lainnya. Kelompok sekte radikal Muslim, Boko
Haram, sudah mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Seperti dikutip Los Angeles Times, Ahad (25/11) waktu setempat,
ledakan yang terjadi di sebuah gereja di Jos itu juga menewaskan
seorang perwira polisi. Para korban tewas dilaporkan berserakan hingga
ke atap dan selokan-selokan Secara keseluruhan, setidaknya 39 orang
tewas pada Ahad kemarin dalam sejumlah aksi kekerasan sekte di Nigeria,
termasuk tiga ledakan di Yobe.
Kelompok Islam radikal itu secara rutin menyerang polisi dan pasukan
keamanan serta warga sipil di negara Afrika yang paling padat
penduduknya itu. Kelompok, yang namanya memiliki arti "pendidikan Barat
itu dilarang," semakin menggiatkan aksi kekerasannya untuk menyerukan
interpretasi hukum Islam yang ketat di Nigeria. Lima puluh persen dari
penduduk negara kaya minyak yang populasinya sekitar 155 juta orang itu
merupakan warga Muslim dan 40% adalah Kristen.
Para diplomat dan analis keamanan global mengatakan sekte, yang memiliki
sejumlah anggota di Kamerun, Niger dan Chad, tetap berkontak dengan
kelompok-kelompok teror di Afrika Utara dan Somalia.
Tahun lalu, ledakan di Jos pada malam Natal menewaskan 32 orang dan
melukai 74 lainnya. Agustus lalu, serangan di markas PBB di Abuja
menewaskan 20 orang. Dalam beberapa hari terakhir, bentrokan berlangsung
dengan pasukan paramiliter di utara negara itu yang menewaskan 61
orang. Pada Jumat lalu, Kedutaan Besar AS di Abuja mengeluarkan
peringatan bagi warga AS agar "sangat waspada" di sekitar gereja dan
keramaian publik.
Ledakan Bom Gereja Nigeria Tewaskan 35 Orang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar