BANDUNG- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal
TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, TNI AD mendapatkan alokasi dana Rp
14 triliun untuk modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista)
TNI AD.
Pramono merasa bersyukur dengan adanya alokasi dana yang
cukup besar itu untuk memodernisasikan alutsista TNI AD. Dana tersebut,
sambungnya, harus direncanakan dengan baik.
"Karena dana yang
digulirkan berasal dari rakyat yang harus digunakan sebaik-baiknya dan
harus dipertangungjawabkan kepada rakyat seluruh Indonesia. Alokasinya
Rp 14 triliun untuk beberapa tahun ke depan (2014)," katanya di sela
peringatan Hari Juang Kartika yang ke-66 di Lapangan Brigif Cimahi, Jawa
Barat, Kamis (15/12/2011).
Rencananya, dana tersebut akan
dibelanjakan alutsista di industri senjata yang ada di dalam dan luar
negeri. Prinsipnya, jika alutsista yang diperlukan ada di industri dalam
negeri, maka pihaknya akan mengambil dari dalam negeri.
"Tetapi
kita juga tahu ada beberapa alutsista yang kita butuhkan agar berimbang
teknologinya dengan negara lain sehingga kita harus terpaksa ambil dari
luar," ungkapnya.
Menurutnya, sudah lebih dari 20 tahun
alutsiswa TNI AD belum dimodernisasi. "Contohnya, meriam 76, saat
seorang letnan dilantik letnan dua, gunakan meriam itu untuk menembak.
Ketika Letda itu sudah jadi jenderal hingga pensiun, tetapi meriamnya
belum pensiun dan kita masih gunakan," tuturnya.
Namun, meski
banyak alutsista yang sudah tua, prajurit yang menggunakannya bisa
merawat dengan baik. "Jadi saya yakin jika modernisasi pasti lebih siap
dan bangga," ujarnya.
Tantangan TNI AD ke depan, lanjutnya, harus
semakin profesional dan dicintai rakyat. "Jika profesional pasti TNI AD
dicintai rakyat, kekuatan TNI kan bersama rakyat. Maka saya harap bantu
kami wujudkan TNI AD yang kuat hingga semua mengawal pengadaan
alutsista ini," harapnya.
Dana Modernisasi Alutsista TNI AD Capai Rp14 Triliun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar