Ketinggian Gunung Anak Krakatau
(GAK) di Selat Sunda terus bertambah. Penambahan ini terjadi setiap
terjadi letusan, sementara hampir setiap tahun kegempaan gunung tersebut
mengalami peningkatan dari level II menjadi III atau Siaga.
"Perkembangan terakhir
ketinggian GAK mencapai 305 meter di atas permukaan laut (dpl), dan
hampir setiap tahun terjadi letusan terhadap GAK," kata Kepala Pos
Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang,
Provinsi Banten, Anton Tripambudi, Sabtu (5/11).
Dia menjelaskan secara logika
setiap kali suatu gunung api meletus, akan bertambah tinggi karena
leleran lava yang keluar membeku dan menumpuk.
"Bertambah tingginya gunung api dengan catatan, tidak runtuh oleh air hujan," katanya.
Sementara itu, salah seorang
warga dari Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi
Banten, Hawanah (65), tinggi GAK dilihat dari pesisir pantai Anyer
terlihat lebih besar dan tinggi jika dibandingkan 50 tahun silam.
"Kalau Ibu perhatikan, tinggi GAK sekarang lebih tinggi dari sebelumnya, ketika Ibu masih gadis," katanya.
Kondisi GAK yang sering meletus hampir setiap tahun terjadi membuat ia dan anak serta cucunya sudah terbiasa.
"Kami sekeluarga sudah terbiasa,
bahkan cucu ibu yang masih kelas dua SD sudah tidak takut lagi kalau
mendengar suara letusan dan merasakan getaran akibat kegempaan GAK yang
hampir terjadi setiap hari pada 2010," katanya menambahkan.
Pantauan di lapangan, GAK saat
ini tampak jelas terlihat dari pesisir Pantai Anyer. Sejumlah wisatawan
yang ada mengaku tidak ketakutan, bahkan mereka mengaku mendapatkan
pengetahuan dan melihat secara langsung kegempaan yang terjadi, meskipun
dari jarak jauh.
0 komentar:
Posting Komentar