Kalah lagi dan kalah lagi, itulah yang terjadi pada Timnas Indonesia yang berlaga di Pra Piala Dunia 2014 di bawah asuhan meneer Wim Rijsbergen.
Tidak
cukup kekalahan yang terus-terusan ditorehkan Skuad Garuda Senior,
kebuntuan mencetak gol dan terus-menerus menjadi lumbung gol lawan pun
terus terjadi. Bagaimana tidak, sejauh ini Indonesia hanya mampu
mencetak dua gol dari empat pertandingan dan harus rela dibobol selama
12 kali.
Torehan buruk yang diraih oleh Indonesia tersebut
menurut Wim beberapa waktu lalu adalah karena para pemain kita tak
memiliki kualitas untuk tampil di tingkat Internasional, selain itu, Wim
pun juga menyebut para pemain yang tampil saat ini bukanlah pemain
pilihannya.
Tak ayal, komentar Wim tersebut membuat kontroversi
sehingga memunculkan konflik di antara pemain dan pelatih, namun
akhirnya hal tersebut berhasil diredam. Selain itu Wim juga memanggil
beberapa pemain pilihannya, namun hasilnya tetap juga, kalah.
Kini,
setelah Indonesia kembali mengalami kekalahan dan benar-benar gagal
lolos ke Brazil 2014, Wim kembali mengeluarkan komentar yang sedikit
menyudutkan pemain.
Seperti yang dilansir dari Al Arab, Wim menyebut para pemainnya mudah menyerah dan tak mampu keluar dari tekanan, sehingga mental para pemain down.
"Mental dibutuhkan pemain ketika tertinggal," ujar Wim ketika mengungkapkan penyebab kekalahan timnya.
"Mereka seharusnya mampu keluar dari tekanan untuk bangkit dan tidak menyerah begitu saja," tegasnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong pun seakan menutup mata dengan kegagalan Wim mengangkat performa tim dan juga mengantarkan Indonesia ke babak selanjutnya.
Limbong
menyebut bahwa kekalahan Indonesia ini lebih dikarenakan banyaknya
kendala non-teknis yang terjadi sebelum pertandingan. Seperti absennya Ricardo Salampessy karena ayahnya meninggal dunia.
Selain itu, gagal bermainnya Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo karena kendala administrasi.
"Jadi,
menurut saya, kekalahan itu adalah akumulasi dari semua kendala
tersebut. Pelatih Wim akhirnya tak bisa menerapkan skenario yang
sebenarnya sudah dirancang saat masih latihan di Solo," ujar Limbong.
Namun,
bila dua hal tersebut menjadi alasan, tentu sungguh kurang bijak,
pasalnya Wim telah memanggil beberapa pemain yang bisa menggantikan
posisi Salampessy, seperti Purwaka Yudhi yang sebenarnya berposisi sebagai pemain belakang namun ditempatkan sebagai gelandang .
Selain itu, masih banyak juga pemain bertahan lain yang tak kalah kualitasnya seperti Wahyu Wijiastanto, Mahyadi Panggabean dan juga Benny Wahyudi yang mungkin bisa digeser ke tengah.
Kalah Lagi, Wim Salahkan Pemain (Lagi)?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar