
Menurut laporan perusahaan
antivirus Symantec, dilansir dari Reuters, Senin 31 Oktober 2011,
software perusak itu dikenal dengan nama "PoisonIvy". Jika sudah masuk
ke dalam jaringan, software dapat langsung menyedot informasi rahasia
seperti dokumen, formula dan rincian proses produksi lainnya.
Tidak disebutkan perusahaan apa
yang telah disusupi hacker. Namun Symantec mengatakan di antara
perusahaan tersebut termasuk dalam 100 perusahaan terbesar di AS dan
Inggris. Sebanyak 29 di antara perusahaan tersebut memproduksi bahan
kimia untuk keperluan kendaraan militer.
"Tujuan serangan sepertinya
bertujuan untuk memata-matai, mengumpulkan hasil kekayaan intelektual
demi kepentingan kompetisi," tulis laporan Symantec.
Symantec melakukan sebuah
kampanye yang dinamakannya "Serangan Nitro" untuk melacak sumber hacker.
Berdasarkan penyelidikan sejak Juli sampai pertengahan September tahun
ini, Symantec berhasil melacak sumber serangan.
Diduga, seorang berusia 20an
dari provinsi Hebei di utara China merupakan dalam pembobolan puluhan
perusahaan tersebut. Para ahli di Symantec, menyebut pelaku sebagai si
"Rahasia Kebun", diambil dari terjemahan harfiah nama pelaku. Namun,
hasil penyelidikan tidak menunjukkan apakah dia bekerja sendiri atau
berkelompok.
"Kami tidak bisa menentukan
apakah si Rahasia Kebun penyerang solo atau memiliki peran langsung atau
tidak langsung. Kami juga belum bisa menentukan apakah serangan yang
dia lakukan atas perintah pihak atau beberapa pihak lainnya," tulis
laporan Symantec.
0 komentar:
Posting Komentar